Kunjungan ke salah satu pabrik roti di sudut kota Solo

Bergaya di dalam area sebuah pabrik roti. Ayo terus..jalan...awas roti panas..roti panas...

Berkumpul dulu sebelum renang sambil berpose donk

Pemanasan dulu ya anak-anak biar tidak cedera nanti ketika masuk kolam....bawa pelampungnya anak-anak ya...

Praktek membuat adonan roti secara langsung dipabriknya

Walaupun panas tetap serius membentuk adonan roti. Ohhhh...ditepuk-tepuk...terus digulung-gulung terus..dipanggang deh...ehmmm jadi laperrrr

Dua calon perenang handal Indonesia

Halo kami habis berenang...besok kami akan jadi peserta olimpiade renang....sekarang main dulu he...he...

Berpose di Waduk Cengklik

Awas anak-anak siaaaaap...action!! Jangan lupa bilang buncissssss...wow senyumnya...silau mannnnn...he...he...

Sabtu, 08 Februari 2020

Sekarang Go-Jek Bukan (Hanya) Unicorn


Beberapa tahun terakhir ini beberapa start up lokal berhasil menjadi Unicorn alias melampaui valuasi bisnis rata-rata Startup lokal lainnya. 4 Unicorn itu adalah Bukalapak, Tokopedia, Gojek dan Traveloka. Menurut wikipedia, Unicorn adalah start up dengan valuasi bisnis senilai 1 Miliar dollar. Nilai ini setara dengan 14 trilliun rupiah. Wow!
Unicorn sendiri adalah istilah yang digunakan untuk bisnis rintisan yang masih berusia muda dan biasanya tidak mengandalkan pendanaan perbankan. Jadi kalau dikalkulasi sebenarnya bisnis dengan valuasi bisnis 1 milliar dollar mungkin ada banya di Indonesia. Tapi mereka tidak masuk dalam hitungan Unicorn karena usia bisnisnya sudah tua, dan bahkan sudah turun-temurun.
Istilah Unicorn dikenalkan oleh Aileen Lee pada tahun 2013, seorang founder dari Cowboy Ventures, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di USA. Dia dan perusahaannya melakukan penelitian tentang perusahaan-perusahaan rintisan yang sukses, dan menemukan fakta bahwa setiap decade atau sepuluh tahun sekali, muncul satu unicorn baru di USA.
Menukik ke kesimpulan risetnya, Aileen Lee menyebutkan beberapa Super- unicorn, bukan Unicorn lagi, tapi Super Unicorn alias perusahaan yang nilai valuasi bisnisnya mencapai 100 Milliar dollar. Alias 1.368.172.000.000.000!! Kita menyebutnya apa ya?1 juta trilliun?!
Dia menyebutkan tahun 1960 muncul Intel. Perusahaan microchip yang sampai sekarang masih eksis. 1970 ada Microsoft, Oracle dan Apple. 1980 ada Cisco. Sementara tahun 1990 muncul Internet giant, Google dan marketplace terbesar di dunia, Amazon.  Berikutnya diikuti oleh  Facebook, Linkedin dan Workday.
Itu tadi data yang ada di USA, negara rajanya unicorn, karena kebanyakan start up muncul dari sana. Sementara kalau bicara tentang start up local, tadi sudah disebutkan ada 4 unicorn, yang sekarang disusul oleh start up fintech, OVO. Namun ada kabar terbaru yang dilansir CBInsight Real Time Unicorn Tracker  bahwa ada 400 unicorn diseluruh dunia. Beberapa diantaranya sudah naik tingkat menjadi Decacorn dan Hectacorn. Decacorn adalah bisnis yang nilainya 10 milliar dollar alias 100.000 trilliun!. Sementara Hectacorn adalah bisnis yang nilainya 100 milliar dollar yang setara dengan 1 juta trilliun!! Aileen Lee menyebutnya dengan Super Unicorn, dengan Google sebagai contohnya.
Gojek Naik Kelas

Nah, konteks local, ternyata ada satu start up yang berhasil masuk ke Decacorn, yaitu Go-Jek. Gojek berada di bawah Grab dengan selisih 7 peringkat. Go-Jek sendiri berada di peringkat 18 dari decacorn diseluruh dunia! Kerennnnn.
Pencapaian Go-Jek ini tentu membuat kita bangga karena ada karya anak bangsa yang bisa menembus deretan perusahaan start up dunia, Go-Jek berada satu kelompok dengan SpaceX dan AirBnB. Hebat ya!
Menanti Unicorn Berikutnya dari Indonesia.
Pertanyaannya siapa yang nanti akan mengikuti langkah para unicorn itu dari Indonesia. Karya local apa lagi yang bisa menembus batas valuasi bisnis 1 juta dollar? Apakah kita juga bisa? Bismillah, tidak ada yang tidak mungkin. Semua peluang terbuka buat kita.
Tentu harus dimulai dengan melek wawasan bisnis dan kecakapan internet yang mumpuni. Ya dong. Khan semua sekarang sudah serba internet. Online gaess! Jadi harus mulai dari situ dulu, Contohnya yang paling simpel, kamu harus mau belajar cara membuat website, cara memilih hosting yang handal dan domain yang tepat.
Kemudian belajar bekerjasama dengan orang lain. Istilahnya kolaborasi. Kemudian skill komunikasi juga harus dipelajari. Berpikir solutif atau berpikir kritis dan inovatif tak ketinggalan juga harus dimiliki oleh calon-calon CEO Unicorn berikutnya. Apakah itu kamu? :)