Beberapa tahun terakhir ini beberapa start up lokal berhasil
menjadi Unicorn alias melampaui valuasi bisnis rata-rata Startup lokal lainnya.
4 Unicorn itu adalah Bukalapak, Tokopedia, Gojek dan Traveloka. Menurut
wikipedia, Unicorn adalah start up dengan valuasi bisnis senilai 1 Miliar dollar.
Nilai ini setara dengan 14 trilliun rupiah. Wow!
Unicorn sendiri adalah istilah yang digunakan untuk bisnis
rintisan yang masih berusia muda dan biasanya tidak mengandalkan pendanaan
perbankan. Jadi kalau dikalkulasi sebenarnya bisnis dengan valuasi bisnis 1
milliar dollar mungkin ada banya di Indonesia. Tapi mereka tidak masuk dalam
hitungan Unicorn karena usia bisnisnya sudah tua, dan bahkan sudah
turun-temurun.
Istilah Unicorn dikenalkan oleh Aileen Lee pada tahun 2013,
seorang founder dari Cowboy Ventures, sebuah perusahaan investasi yang berbasis
di USA. Dia dan perusahaannya melakukan penelitian tentang
perusahaan-perusahaan rintisan yang sukses, dan menemukan fakta bahwa setiap
decade atau sepuluh tahun sekali, muncul satu unicorn baru di USA.
Menukik ke kesimpulan risetnya, Aileen Lee menyebutkan
beberapa Super- unicorn, bukan Unicorn lagi, tapi Super Unicorn alias
perusahaan yang nilai valuasi bisnisnya mencapai 100 Milliar dollar. Alias
1.368.172.000.000.000!! Kita menyebutnya apa ya?1 juta trilliun?!
Dia menyebutkan tahun 1960 muncul Intel. Perusahaan
microchip yang sampai sekarang masih eksis. 1970 ada Microsoft, Oracle dan
Apple. 1980 ada Cisco. Sementara tahun 1990 muncul Internet giant, Google dan
marketplace terbesar di dunia, Amazon. Berikutnya diikuti oleh
Facebook, Linkedin dan Workday.
Itu tadi data yang ada di USA, negara rajanya unicorn,
karena kebanyakan start up muncul dari sana. Sementara kalau bicara tentang
start up local, tadi sudah disebutkan ada 4 unicorn, yang sekarang disusul oleh
start up fintech, OVO. Namun ada kabar terbaru yang dilansir CBInsight Real Time Unicorn Tracker
bahwa ada 400 unicorn diseluruh dunia. Beberapa diantaranya sudah naik tingkat
menjadi Decacorn dan Hectacorn. Decacorn adalah bisnis yang nilainya 10 milliar
dollar alias 100.000 trilliun!. Sementara Hectacorn adalah bisnis yang nilainya
100 milliar dollar yang setara dengan 1 juta trilliun!! Aileen Lee menyebutnya
dengan Super Unicorn, dengan Google sebagai contohnya.
Gojek Naik Kelas
Nah, konteks local, ternyata ada satu start up yang berhasil
masuk ke Decacorn, yaitu Go-Jek. Gojek berada di bawah Grab dengan selisih 7
peringkat. Go-Jek sendiri berada di peringkat 18 dari decacorn diseluruh dunia!
Kerennnnn.
Pencapaian Go-Jek ini tentu membuat kita bangga karena ada
karya anak bangsa yang bisa menembus deretan perusahaan start up dunia, Go-Jek
berada satu kelompok dengan SpaceX dan AirBnB. Hebat ya!
Menanti Unicorn Berikutnya dari Indonesia.
Pertanyaannya siapa yang nanti akan mengikuti langkah para
unicorn itu dari Indonesia. Karya local apa lagi yang bisa menembus batas
valuasi bisnis 1 juta dollar? Apakah kita juga bisa? Bismillah, tidak ada yang
tidak mungkin. Semua peluang terbuka buat kita.
Tentu harus dimulai dengan melek wawasan bisnis dan
kecakapan internet yang mumpuni. Ya dong. Khan semua sekarang sudah serba
internet. Online gaess! Jadi harus mulai dari situ dulu, Contohnya yang paling
simpel, kamu harus mau belajar cara membuat website, cara memilih hosting yang
handal dan domain yang tepat.
Kemudian belajar bekerjasama dengan orang lain. Istilahnya
kolaborasi. Kemudian skill komunikasi juga harus dipelajari. Berpikir solutif
atau berpikir kritis dan inovatif tak ketinggalan juga harus dimiliki oleh
calon-calon CEO Unicorn berikutnya. Apakah itu kamu? :)