Kunjungan ke salah satu pabrik roti di sudut kota Solo

Bergaya di dalam area sebuah pabrik roti. Ayo terus..jalan...awas roti panas..roti panas...

Berkumpul dulu sebelum renang sambil berpose donk

Pemanasan dulu ya anak-anak biar tidak cedera nanti ketika masuk kolam....bawa pelampungnya anak-anak ya...

Praktek membuat adonan roti secara langsung dipabriknya

Walaupun panas tetap serius membentuk adonan roti. Ohhhh...ditepuk-tepuk...terus digulung-gulung terus..dipanggang deh...ehmmm jadi laperrrr

Dua calon perenang handal Indonesia

Halo kami habis berenang...besok kami akan jadi peserta olimpiade renang....sekarang main dulu he...he...

Berpose di Waduk Cengklik

Awas anak-anak siaaaaap...action!! Jangan lupa bilang buncissssss...wow senyumnya...silau mannnnn...he...he...

Jumat, 04 Mei 2012

Cara mengatasi anak suka jajan


Anda  termasuk yang mungkin dibuat kewalahan menghadapi buah hati yang suka jajan. Jika memang benar demikian, jangan keburu menyalahkan anak dan orang lain. Sebab, bisa jadi anda  sendiri yang menyebabkan mereka gemar jajan!
Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45% jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman.

Peran orang tua

Jika ditelusuri, ternyata penyebab anak jajan boleh jadi adalah orang tua sendiri. Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa bisa begitu? Saat lahir, anak tidak mengenal kata jajan sampai ada beberapa tindakan orang tua yang akhirnya membuat anak mengenal kata itu dan menjadikannya kebiasaan.
Berikut ini, beberapa hal yang membuat anak “mengenal” jajan pada usia dini:
- Beberapa orang tua suka risih bila anak rewel lalu akhirnya mengajak anak jajan untuk mendiamkan anak.
- Beberapa orang tua punya kebiasaan jajan yang akhirnya ditiru oleh anak.
- Orang tua sengaja mengajak anak jajan.
- Orang tua memberi jajanan yang berlebihan untuk bekal sekolah. Yang ini sering saya temui...: ) Anak-anak sering saya jumpai dikasih uang jajan melebihi kebutuhannya setidaknya untuk ukuran saya...uang sebesar itu yang dibawa anak termasuk cukup besar. Kerjanya di sekolah cuma jajan melulu.
Jadi, sebenarnya jika keempat hal tersebut dihindari, anak tidak akan tahu tentang jajan. Ketika anak rewel, sebenarnya yang dia butuhkan adalah perhatian orang tua. Apabila anak rewel tersebut kita ajak bicara, kita dengarkan keluhannya, kita ajak bermain, kita ajak bercanda, kita ajak bercerita, anak tidak akan ingat lagi dengan jajan. Jadi, mulailah menghilangkan solusi jajan untuk mendiamkan anak sementara, tapi merusak mentalnya di masa depan menjadi anak yang konsumtif.

Bagaimana mencegahnya?

Untuk mencegah kebiasaan jajan anak, harus dimulai dari pola makan keluarga. Salah satu cara adalah membuat “kudapan tandingan” yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat dibeli di luar rumah.
Sebagai upaya preventif, anak harus dikenalkan pada pola makan sehat dan orangtua harus dapat dijadikan contoh atau panutan. Tidak ada gunanya melarang anak jajan kalau orangtuanya juga sering jajan dengan alasan tidak sempat memasak karena kesibukannya.
Selain itu, sebagai upaya kuratif, anda harus dapat menata kegiatan makan, membuat camilan bersama dengan anak, dan memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan. Anda  juga harus bertindak tegas terhadap kebiasaan kurang baik itu. Bertindak tegas bukan berarti harus dengan cara kekerasan membentak atau lainnya, tetapi anak dibatasi untuk jajan. kebiasaan jajan dapat mengurangi nafsu makan anak di rumah, apalagi makanan yang ia beli belum tentu bergizi dan sehat. Bahkan, meski masih balita biarkan anak menangis kalau mau minta jajan. Sampai menangis berguling-guling pun, biarkan dia. Ini sebagai pembelajaran.

Jajan boleh, asal…

Anak adalah peniru yang baik. Oleh karena itu, orang tua juga harus memperlihatkan contoh tidak jajan kepada anaknya. Apalagi sengaja mengajak anak jajan secara teratur, sehingga anak terbiasa jajan. Sebenarnya, jajan itu boleh. Tapi, ada beberapa syaratnya, yaitu :
1. Tidak untuk jadi satu kebiasaan (hanya sesekali)
2. Tidak berlebihan
3. Pilih jajanan yang sehat
Selain itu, akan lebih baik, bila konsep hemat itu tertanam pada diri anak. Ketika dia memilih jajanan untuk bekal sekolahnya, sebaiknya diberi batasan jumlah uang. Hal ini, membuat anak berpikir bahwa jumlah uang ada batasnya.
 Sebagai penutup bersabarlah untuk konsisten dalam hal ini, karena betapa besar penghematan yang orang tua akan dapatkan karena memiliki anak yang shalih, yang tidak hobi jajan.
(Sumber :  www.majalahsakinah.com)

Kamis, 03 Mei 2012

Awas...bahaya sering main game!


PERMAINAN tradisional kini sudah mulai hilang, terutama di kota-kota besar, tergantikan dengan permainan modern dengan penggunaan teknologi canggih. Rupanya fenomena ini menyebabkan anak lemah fisik.

Sebuah penelitian di Inggris mengindikasikan anak-anak yang suka permainan elektronik cenderung lebih “lemah” dan kesulitan melakukan tugas-tugas fisik yang sebenarnya mudah bagi generasi mereka sebelumnya. Permainan tradisional seperti memanjat pohon, lompat tali atau naik tangga sepertinya sangat jarang dilakukan anak masa kini.

Mereka juga jarang melakukan olahraga seperti sit-up, kurang kuat saat bergelantungan di tangga dinding, dan umumnya kurang berotot dibandingkan anak yang dibesarkan pada tahun 1990-an. Padahal, bergerak dapat mendorong anak mengembangkan berbagai aspek pertumbuhan.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Acta Paediatrica ini telah menyebabkan kekhawatiran baru tentang dampak kesehatan pada anak akibat berkurangnya kegiatan di luar rumah.

“Hal ini mungkin akibat perubahan pola kegiatan anak usia 10 tahun di Inggris, seperti minimnya bermain panjat tali dan naik pohon untuk bergembira,” kata Dr Gavin Sandercock, pemimpin penelitian di Universitas Essex, Inggris, seperti dikutip dari Telegraph.

“Biasanya, kegiatan ini mendorong kekuatan fisik anak-anak, membuat mereka mampu mengangkat dan menahan berat badan mereka sendiri,” lanjutnya.

Dr Sandercock, seorang pakar kebugaran,dan timnya,meneliti seberapa kuat 315 anak di Essex yang berusia 10 tahun pada 2008 dibandingkan dengan 309 anak-anak usia yang sama pada 1998.

Peneliti menemukan bahwa meskipun anakanak tersebut memiliki rasio yang sama untuk tinggi dan berat badan, kebanyakan anak sekarang terlihat lebih lemah. Mereka juga kurang berotot dan tidak dapat melakukan tugas-tugas fisik yang generasi sebelumnya dapat melakukannya dengan mudah.

Secara khusus,jumlah sit-up anak usia 10 tahun bisa turun hingga 27,1 persen antara 1998 dan 2008, kekuatan lengan 26 persen, dan kekuatan pegangan turun 7 persen. Selain itu, dua kali lebih banyak anak (satu di antara 10 orang) tidak bisa menahan beban mereka sendiri ketika bergantung di tangga dinding.

Dr Sandercock mengatakan, beberapa temuan itu memang “benar-benar mengejutkan”. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa anakanak masa kini menjadi tidak bugar, kurang aktif, dan lebih banyak duduk. Selain itu, tingkat obesitas anak-anak sekarang juga lebih tinggi.

Namun, studi baru juga menemukan bahwa anak-anak pada 2008 memiliki indeks massa tubuh (body mass index/BMI) yang sama dengan anak pada dekade sebelumnya. Para penulis ingin para pengambil kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pada permainan modern atau elektronik dan memperkenalkan tes kebugaran di semua sekolah.

“Memanjat pohon dan main tali temali harus menjadi permainan standar untuk anak-anak, namun pihak sekolah dan pengambil kebijakan kesehatan dan keamanan anak-anak sepertinya mengabaikan hal itu,” ujar Tam Fry dari Child Growth Foundation.

“Jatuh dari dahan pohon bisa menjadi pelajaran bagi anak agar bisa bangun kembali dan belajar untuk memanjat lebih baik. Sekarang ketakutan anak jatuh menjadi prioritas utama,” tuturnya.

Studi lainnya terkait permainan modern, terutama video games, juga terungkap. Orang yang sering main video games dalam waktu lama cenderung makan lebih banyak. Sumber : www.forumkami.net.

Rabu, 02 Mei 2012

Ajari anak cara makan Rasululloh SAW sekarang!

ajari cara makan Rasulullah SAW

 Makan dan minum merupakan kebutuhan anak yang paling vital. Aktivitas makan atau minum menjadi sesuatu yang  rutin dilakukan setiap hari. Persoalannya adalah kadang kita sebagai muslim seringkali abai  memperhatikan rambu-rambu yang sudah Rasulullah SAW ajarkan kepada kita terkait makan dan minum. Acapkali kita sebagai guru atau orang tua menjumpai anak makan dan minum tanpa kita sadar bahwa hal itu tidak diperintahkan atau bahkan dilarang oleh Tauladan kita Rasulullah SAW.
Nah apa saja sih yang dilarang Rasulullah soal makan dan minum? Oke….ayo kita perhatikan dalil-dalil berikut :

  1. Makan dan minum dengan tangan kiri
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ سَمِعَ وَهْبَ بْنَ كَيْسَانَ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ أَبِي سَلَمَةَ يَقُولُ كُنْتُ غُلَامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Sufyan ia berkata; Al Walid bin Katsir Telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar Wahb bin Kaisan bahwa ia mendengar Umar bin Abu Salamah berkata; Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ghulam, bacalah Bismilillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu.
Hadis Riwayat Imam Bukhari -  4957

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ وَاللَّفْظُ لِابْنِ نُمَيْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ جَدِّهِ ابْنِ عُمَرََنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ و يَشْرَبُ بِشِمَالِهِ و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي ح و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى وَهُوَ الْقَطَّانُ كِلَاهُمَا عَنْ 
عُبَيْدِ اللَّهِ جَمِيعًا عَنْ الزُّهْرِيِّ بِإِسْنَادِ سُفْيَان

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar; Dan lafazh ini milik Ibnu Numair, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Bakr bin 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar dari kakeknya Ibnu 'Umar; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas yang dia bacakan kepadanya. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami bapakku. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan, keduanya dari Ubaidullah, dari Az Zuhri, dengan sanad Sufyan.
Hadis Riwayat Muslim – 3764 

  1. Makan dan minum sambil telungkup
                :حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ بُرْقَانَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَال
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْكُلَ الرَّجُلُ وَهُوَ مُنْبَطِحٌ عَلَى وَجْهِهِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Katsir bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang makan sambil telungkup."Hadis Riwayat Ibnu Majah hadist no – 3361

  1. Minum dari mulut teko
   حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنْ اخْتِنَاثِ الْأَسْقِيَةِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ مَعْمَرٌ أَوْ غَيْرُهُ هُوَ الشُّرْبُ مِنْ أَفْوَاهِهَا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqattil telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bahwa dia mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang minum langsung dari geribah (tempat air minum)." Abdullah mengatakan; Ma'mar dan yang lain mengatakan yaitu minum air langsung dari mulut geribah." Hadist Riwayat Bukhari hadist no 5195

  1.  Bernapas dalam gelas
                حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُحَارِبِيُّ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْفُخُ فِي طَعَامٍ وَلَا شَرَابٍ وَلَا يَتَنَفَّسُ فِي الْإِنَاء

 Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abdurrahim bin Abdurrahman Al Muharibi telah menceritakan kepada kami Syarik dari Abdul Karim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meniup pada makanan dan minuman, dan beliau juga tidak bernafas dalam bejana."Hadist riwayat Ibnu Majah- 3279

  1.  Membuang-buang makanan
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ بَيْنَمَا هُوَ يَتَغَدَّى إِذْ سَقَطَتْ مِنْهُ لُقْمَةٌ فَتَنَاوَلَهَا فَأَمَاطَ مَا كَانَ فِيهَا مِنْ أَذًى فَأَكَلَهَا فَتَغَامَزَ بِهِ الدَّهَاقِينُ فَقِيلَ أَصْلَحَ اللَّهُ الْأَمِيرَ إِنَّ هَؤُلَاءِ الدَّهَاقِينَ يَتَغَامَزُونَ مِنْ أَخْذِكَ اللُّقْمَةَ وَبَيْنَ يَدَيْكَ هَذَا الطَّعَامُ قَالَ إِنِّي لَمْ أَكُنْ لِأَدَعَ مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِهَذِهِ الْأَعَاجِمِ إِنَّا كُنَّا نَأْمُرُ أَحَدُنَا إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَتُهُ أَنْ يَأْخُذَهَا فَيُمِيطَ مَا كَانَ فِيهَا مِنْ أَذًى وَيَأْكُلَهَا وَلَا يَدَعَهَا لِلشَّيْطَانِ

Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Yunus dari Al Hasan dari Ma'qil bin Yasar dia berkata, "Tatkala dia sedang sarapan pagi sesuap makanan jatuh dari (tangannya), dia lalu mengambilnya seraya membersihkan kotoran yang menempel pada makanan tersebut. Maka para pemimpin kabilah saling berisyarat dengan matanya, lalu dikatakan kepada Ma'qil, "Semoga Allah memberi kebaikan kepada Amir (pemimpin), para pemimpin kabilah saling berisyarat mata karena kamu mengambil sesuap makanan yang jatuh, padahal di depanmu banyak makanan." Ma'qil menjawab, "Sesungguhnya aku tidak ingin meninggalkan apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena orang-orang asing ini. Sungguh, jika ada sesuap makanan terjatuh, maka kami akan memerintahkan untuk mengambilnya kemudian membersihkan kotoran yang menempel pada makanan tersebut lalu memakannya, dan janganlah meninggalkannya untuk setan." Hadist riwayat  Ibnu Majah-3269.